- Tidak mengakhirkan waktu tidur (bergadang) kecuali untuk hal-hal yang mendadak (mendesak) seperti mengulang pelajaran, berbincang-bincang dengan tamu atau bercengkrama dengan anggota keluarganya.
- Selalu menjaga wudhu' saat hendak tidur. Rosululloh saw bersabda "jika kamu hendak merebahkan diri kepembaringanmu, berwudhu'lah sebagaimana engkau berwudhu' untuk sholat". (HR. Bukhori:6311 dan Muslim:2710)
- Berbaring dengan lambung kanan dan menghadap kiblat. "… kemudian berbaringlah diatas pinggang sebelah kanan". (HR. Bukhori: 6311 dan Muslim: 2710).
- Tidak berbaring dengan posisi tengkurap.
- Berdzikir dan berdo'a.
- Diantara dzikir, do'a dan perbuatan yang biasa dilakukan Rosululloh saw adalah membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, kemudian ditiupkan pada telapak tangan (dengan sedikit meludah). Sesudah itu diusapkan ke anggota tubuh mulai dari kepala, wajah dan lainnya yang dapat dijangkau tangan, dan dilakukan sebanyak tiga kali.(lihat hadits Bukhori:6319). Membaca Ayat Kursi. (lihat Hadits Bukhori: 5010). Membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqoroh.
- Meletakkan tangan kanan dibawah pipi (tangan kanan sebagai bantalnya).
- Berdo'a dengan do'a tidur "بِسْمِكَ اللَّهُمَ أَمُوْتُ وَأَحْيَا" artinya "Dengan nama-Mu, Ya Alloh aku mati dan hidup"
- Jika bermimpi baik, jangan diceritakan kecuali kepada orang yang senang mendengarkannya
- Jika bermimpi buruk meludahlah kekiri tiga kali (dengan sedikit percikan) sambil membaca ta'awudz (berlindung kepada Alloh) tiga kali dan tidak menceritakan kepada orang lain.
- Berdo'a dengan do'a bangun tidur ”الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ“ artinya "segala puji bagi Alloh yang membangunkan kami setelah ditidurkan-Nya. Dan kepada-Nya kami dibandingkan".
Minggu, 27 Februari 2011
Adab Tidur Menurut Sunnah
Adab tidur menurut sunnah harus kita amalkan setiap hari. Karena kalau kita hitung dalam sehari 24 jam kita menghabiskan waktu tidur sekitar 6 sampai 8 jam. Sungguh rugi jika kita tidur tidak memakai cara sunnah.
Diposting oleh
Aqeela Safinatunnajah
di
12.17
Tags :
Mudzakaroh
0 komentar
Posting Komentar