Labels

Followers

Senin, 11 Juli 2011

Hubungan Teori Relativitas Albert Einstein dengan Isra� Mi�raj

Mungkin sudah banyak artikel atau postingan yang membahas Hubungan Teori Relativitas Albert Einstein dengan Kebenaran Isra� Mi�raj, tapi disini saya ingin membuka tabir itu kembali karna ini sesuatu hal yang menarik untuk kita telaah dan renungkan.
Isra� dan Mi�raj. Secara istilah, Isra� berjalan di waktu malam hari, sedangkan Mi�raj adalah alat (tangga) untuk naik. Peristiwa Isra� Mi'raj terbagi dalam 2 peristiwa. Dalam Isra�, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Gambar Teori Albert Einstein Relativitas Waktu
 Gambar Teori Albert Einstein Relativitas Waktu
Prosesi sejarah perjalanan Isra�� Mi�raj Nabi Muhammad termaktub dalam firman Allah :
�Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. (QS. 17.Al-Isra�� :1)

�Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.� (QS. An-Najm:13-18)

Sejarah mencatat Isra� Mi�raj merupakan peristiwa yang fantastis dan sulit dicerna akal. Banyak yang menganggap itu adalah sebuah peristiwa metafisika yang tidak rasional. Dimana Kebenaran metafisika adalah kebenaran naqliyah yang tidak harus dibuktikan secara akal, namun lebih bersifat imani. Valid tidaknya kebenaran peristiwa metafisika-secara akal, bukanlah soal selagi ia diimani. Sehingga banyak orang yang meragukan kebenaran dari Isra� Mi�raj dengan menganggap Isra�` Mi`raj sebagai sesuatu yang mengada-ada dan dongeng Nabi Muhammad belaka.
Gambar Ilmuwan Ternama Albert Einstein
 Gambar Ilmuwan Ternama Albert Einstein
Tapi siapa sangka dan bukan suatu kebetulan kiranya, jika kemudian Allah pada awal abad ke - 20 ciptakan seorang manusia bernama Albert Einstein, fisikawan ternama berbangsa Yahudi  yang dengan teori Relativitasnya, kebenaran fenomena Isra� Mi�raj menjadi rasional alias kebenarannya dapat dibuktikan secara nyata.
Untuk bisa memahami konsep relativitas waktu, kita harus memahami dulu yang dimaksud dengan Waktu (Time). Dalam fisika, waktu merupakan salah satu besaran pokok yang melambangkan periode atau interval yang bisa diukur secara pasti (satuan internasionalnya adalah detik). Kita tahu bahwa 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 jam 60 menit, dan 1 menit 60 detik. 1 detik didefinisikan sebagai jumlah osilasi atom Cesium-133 (9.192.631.770 osilasi) pada jam atom. Dengan konstanta-konstanta yang terlibat ini, kita tentunya langsung menyimpulkan bahwa waktu memiliki nilai absolut (eksak) dan bukan merupakan besaran yang nilainya relatif terhadap suatu acuan tertentu.
Tetapi Einstein mengubah pandangan ini saat mengemukakan teori relativitasnya Menurut Einstein, semakin besar kecepatan gerak suatu benda atau partikel, waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda atau partikel tersebut. Saat kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, waktu berjalan sangat lambat. Bagaimana kalau ada benda atau partikel yang bisa bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya? Waktu akan berjalan begitu lambatnya sehingga benda yang bergerak dengan kecepatan setinggi itu bisa kembali ke posisi awal dengan sangat cepat. Saking cepatnya, benda itu sudah kembali berada di posisi awalnya sebelum benda itu mulai bergerak.
Teori relativitas Einstein dapat dibuktikan dengan perjalanan ke ruang angkasa. Para astronot meninggalkan bumi menggunakan pesawat ulang-alik yang meluncur dengan kecepatan sangat tinggi. Jika mereka melakukan perjalanan selama 1 tahun di ruang angkasa dan kemudian kembali ke bumi, mereka bisa menemukan bahwa bumi mencatat waktu perjalanan mereka mencapai 10 tahun! Ini berarti dua orang atau benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda akan mengalami durasi waktu yang berbeda pula. Dan Albert Einstein menambahkan bahwa apabila suatu benda melebihi kecepatan cahaya (v>c) maka benda tersebut akan kembali ke masa lalu.
Dan, inilah yang telah direfleksikan buraq, hewan sejenis kuda bersayap sebagai kendaraan Nabi saat melakukan perjalanan Isra`. Ketika memulai perjalanan yaitu dari Masjid Alharam (Mekkah), dengan daya kecepatan buraq (v>c), Nabi tidaklah mengarah ke masa depan. Namun kembali ke masa lalu. Dan, melewati masa lalu itulah Nabi memberangkatkan perjalanannya. Hingga, seiring guliran-guliran waktu perjalanan itu, perjalananpun melaju ke titik waktu saat mana beliau baru memulai. Hingga, kesan yang ada pun seolah-olah Nabi melakukan perjalanan Isra` Mi`raj hanyalah sesaat.
Dari penjelasan diatas Albert Einstein seolah-olah merefleksikan bahwa Isra� Mi�raj adalah perjalanan menembus waktu. Dan kita dapat menyimpulkan bahwa peristiwa Isra� Mi�raj adalah benar. Bagaimana mungkin seorang  manusia  yang hidup pada 14 Abad yang silam dapat membuat sebuah cerita atau teori yang dapat dibuktikan didalam abad ke 20 dengan sedemikian detailnya. Dengan kata lain tidak mungkin Rasulullah  SAW mencontoh teori Albert Einstein yang lahir sesudahnya. Terima Kasih Semoga Bermanfaat !!!
Continue Reading »

Sabtu, 09 Juli 2011

5 KUNCI MERAIH KESUKSESAN | TIPS RAHASIA HIDUP SUKSES


Sukses adalah kata yang diimpikan oleh semua orang dan merupakan sebuah pilihan hidup. Manusia adalah makhluk pencipta kesuksesan. Manusia selalu lapar dan dahaga akan kesuksesan, apa pun makna sukses tersebut baginya. Prestasi-prestasi besar dalam sejarah seperti piramida para Firaun di Mesir, tembok besar di Cina, kompleks Taj Mahal di India, atau candi Borobudur di Indonesia adalah monumen akan hebatnya karya akal budi manusia yang selalu ingin mencapai keberhasilan terjauh, tertinggi, atau terbesar.
Gambar Kunci Meraih Kesuksesan
Gambar Kunci Meraih Kesuksesan

1.      Niat
Hal pertama yang wajib anda miliki adalah niat. Awalilah dengan niat yang kuat untuk melakukan usaha dengan sungguh-sungguh. Niat anda memiliki daya dorong yang luar biasa untuk memperoleh kesuksesan, niat juga menentukan diterima tidaknya suatu amal manusia, oleh karena itu anda harus meluruskan niat anda agar dibimbing oleh Allah SWT menuju kepada kesuksesan. Niat yang tulus dan benar akan melahirkan suatu motivasi dalam meraih suatu kesuksesan dan menghantarkan seseorang pada tujuan yang dicita-citakannya
2.      Ikhlas
Orang sukses melakukan segala hal dengan hati yang ikhlas dan menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai sebuah kesenangan. Dengan itu anda tidak akan pernah bosan dan terbebani dalam melakukan usaha/pekerjaan anda.
3.      Bekerja Keras dan Berusaha diatas rata-rata dari orang lain.
Anwar Fuadi seorang penulis novel best seller �Negeri 5 Menara� dan �Ranah 3 warna� adalah seseorang yang mengaku memiliki kunci kesuksesan yang bernama �Man Jadda Wajada� Siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil�.
4.      Berdoa
Dengan berdo'a kita dituntut untuk lebih mendekatkan diri terhadap sang Pencipta dan yang pasti dengan kita semakin dekat dengan-Nya maka akan semakin dekat pula kesuksesan itu.
5.      Sabar dan Tawakal
Dan yang terakhir adalah tawakal menyerahkan semuanya hanya kepada Allah SWT. Karena, hanya Dialah pemberi segala kesuksesan, pemberi segala yang kita inginkan.

Itulah 5 Kunci Meraih Kesuksesan | Tips Rahasia Hidup Sukses yang dapat saya sharing ke teman-teman semoga bermanfaat
Continue Reading »

POLITIK DALAM PANDANGAN ISLAM BY : HASAN Al-BANNA


"Kebangkitan suatu bangsa di dunia selalu bermula dari kelemahan. Sesuatu yang sering membuat orang percaya bahwa kemajuan yang mereka capai kemudian adalah sebentuk kemustahilan. Tapi, di balik anggapan kemustahilan itu, sejarah sesungguhnya telah mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran, keteguhan, kearifan, dan ketenangan dalam melangkah telah mengantarkan bangsa-bangsa lemah itu merangkak dari ketidakberdayaan menuju kejayaan." (Hasan Al-Banna; Risalah Ila Ayyu Syain Nad u An-Naas.)

Dalam sejarah kehidupan bangsa-bangsa, kebangkitan dan kemajuan adalah sebuah keniscayaan yang mesti diyakini. Namun, kelemahan yang sedang mengungkung suatu bangsa seringkali memicu keputusasaan sehingga bayang-bayang ketidakpastian dan kemustahilan menjadi begitu kuat. Realitas kejiwaan masyarakat inilah yang ingin didobrak oleh Hasan Al-Banna, dengan salah satu ungkapannya: "Inna haqaiqa al-yaumi hiya ahlamu al-amsi, wa ahlama al-yaumi haqaiqu al-ghadi (Sesungguhnya kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini akan menjadi kenyataan esok hari)."

Sementara akar penyebab kelemahan yang sebenarnya ada pada kehancuran jiwa masyarakatnya. Ini yang secara kuat dicemaskan oleh Abul Hasan An-Nadwi dengan ucapannya, "Kemanusiaan sedang ada dalam sakratul maut.�. Bahkan, kecemasan dunia modern yang digjaya seperti Amerika misalnya, juga terletak di sini. Laurence Gould pernah mengingatkan publik Amerika, "Saya tidak yakin bahaya terbesar yang mengancam masa depan kita adalah bom nuklir. Peradaban AS hancur ketika tekad mempertahankan kehormatan dan nilai-nilai moral dalam hati nurani warga kita telah mati." (Hamilton Howze, The Tragic Descent: America in 2020 , 1992).

Dari pemahaman inilah, Hasan Al-Banna menyimpulkan bahwa pilar kekuatan utama membangun kembali umat adalah kesabaran (ash-shabru), keteguhan (ats-tsabat), kearifan (al-hikmah), dan ketenangan (al-anat) yang kesemuanya menggambarkan kekuatan kejiwaan (al-quwwah an-nafsiyah) suatu bangsa. Dan Hasan Al-Banna menyimpulkan adanya lima babak yang akan dilalui. Kesimpulan ini berangkat dari analisa sejarah perjalanan bangsa-bangsa dan upaya memahami arahan-arahan Rabbani

Berikut Seri Pemikiran Politik Hasan Al-Banna: Lima Babak Kebangkitan Umat

1. Kelemahan (adh-dho fu).
Faktor utama kelemahan adalah terjadinya kesewenang-wenangan rezim kekuasaan yang tiranik. Kekuasaan inilah yang memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan masyarakat dan memberangus potensi-potensi kebaikannya dengan dalih kepentingan kekuasaan. "Sesungguhnya Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah, dengan menindas segolongan dari mereka, membunuh anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Firaun termasuk orang yang membuat kerusakan." (QS. 28:4) Itulah sebabnya tujuan pertama transisi politik menurut Al-Banna adalah membebaskan umat dari belenggu penindasan dalam kehidupan politik.

2. Kepemimpinan (az-zuaamah).
Sejarah perubahan menunjukkan bahwa upaya bangkit kembali dari kehancuran membutuhkan seorang pemimpin yang kuat. Kepemimpinan ini mesti muncul pada dua wilayah, yaitu pemimpin di tengah-tengah masyarakat (az-zuaamah ad-da wiyah) yang menyeru kepada kebaikan dan pemimpin pemerintahan (az-zuaamah as-siyasiyah) yang sejatinya muncul atau menjadi bagian dari mata rantai barisan penyeru kebaikan itu. "Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi(QS. 24:55). Ini artinya kekuatan-kekuatan Islam mesti mempersiapkan diri secara sistematis, sehingga masa transisi politik menjadi kesempatan untuk meneguhkan kepemimpinan dakwah dan untuk meraih kepemimpinan politik. Inilah tantangan sekaligus rintangan terberat kaum muslimin pada hari ini.

3. Pertarungan (ash-shiraa u)
Ketika suatu bangsa memasuki masa transisi politik, Al-Banna mengingatkan akan muncul dan maraknya berbagai kekuatan ideologis yang lengkap dengan tawaran sistem dan para penyerunya. Akan terjadi kompetisi terbuka untuk menanamkan pengaruh, meraih dukungan dan memperebutkan kekuasaan. Ada dua karakter dasar ideologi-ideologi kuffar. Pertama, secara hakiki ia berlawanan dengan ideologi Islam. Dan kedua, untuk menjamin eksistensinya di muka bumi, ideologi-ideologi kuffar itu akan berupaya menghancurkan ideologi Islam. Pertarungan terberat adalah pada upaya untuk membebaskan diri dari mentalitas, sikap, perilaku dan budaya yang sudah terkooptasi oleh ideologi materialisme-sekuler. Pertarungan ini tidak bisa dimenangkan dengan kekuatan senjata, tetapi dengan bangunan keimanan baru yang memantulkan izzah (harga diri) umat di hadapan peradaban-peradaban kuffar.

4. Iman (Al-Iman)
Pertarungan ideologi di fase transisi menuju kebangkitan adalah masa-masa ujian berat bagi umat. Pertarungan akan memunculkan dua golongan manusia. Pertama, mereka yang tidak istiqamah dengan cita-cita Islam dan menggadaikan perjuangannya demi keuntungan-keuntungan material. Perjuangan bagi mereka adalah bagaimana mengumpulkan sebanyak-banyaknya perhiasan dunia sesuatu yang tidak mereka miliki sebelumnya. Golongan kedua, adalah mereka yang istiqamah dan iltizam dengan garis dan cita-cita perjuangan. Besarnya kekuatan musuh justru menambah keimanan mereka dan semakin mendekatkan diri mereka kepada Allah. Inilah golongan yang sedikit, tapi dijanjikan kemenangan oleh Allah. Proses kebangkitan umat tidak akan berjalan tanpa keberadaan mereka; orang-orang yang akan menorehkan garis sejarah panjang perjuangan yang diliputi berbagai keistimewaan dan keajaiban.

5. Pertolongan Allah (Al-Intishar)
Inilah hakikat kemenangan bagi umat, yaitu ketika Allah swt. telah menurunkan pertolongannya untuk mencapai kemenangan sejati. Kemenangan tidak semata diukur oleh terkalahkannya musuh. Tetapi, kemenangan adalah ketika tangan-tangan Allah ikut bersama kita menghancurkan seluruh kekuatan musuh. Inilah awal tumbuhnya kehidupan baru di mana Allah akan menerangi dengan cahayaNya dan Allah akan menaungi kehidupan umat dengan Keperkasaan dan Kasih-sayangNya. Di sinilah pembalikan keadaan (tabdil) dalam kehidupan akan terjadi. Kemakmuran, keamanan, kedamaian dan keadilan akan menjadi nikmat yang bisa dimiliki setiap makhluk yang mendiami negeri itu. "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmatNya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang besar." (QS. Al-Fath: 1-3)
Continue Reading »

Kamis, 07 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan | Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan


�Allahu akbar�Allahu akbar�Allahu akbar, Laa ilaaha illallahu Allahu akbar, Allahu akbar Walillah hilham�. Gema Takbir dan suara beduk menyambut bulan ramadhan slalu membangkitkan kenangan indah dimana kecerian dan hati gembira selalu mengiringinya. Bulan yang selalu kita rindukan kedatangannya yang kemarin kita lepas dengan linangan air mata karena enggan untuk berpisah dengannya, yaitu bulan yang penuh rahmat dan keberkahan, yang di dalamnya Allah menjanjikan berjuta pahala dan ampunan. Hati ini sudah sangat rindu dan tidak sabar untuk bertemu tamu agung Allah itu.
 Gambar Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
 Gambar Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Berikut hadits Rasulullah SAW bukti betapa mulia dan istimewanya bulan Ramadahan :
"Sekiranya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terdapat di bulan Ramadhan, tentulah mereka mengharapkan agar seluruh bulan adalah bulan ramadhan"[HR. Ibnu Huzaimah]

�Wahai semua manusia, telah datang kepadamu bulan yang agung, penuh keberkahan, didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Diwajibkan padanya puasa dan dianjurkan untuk menghidupkan malam-malamya. Siapa yang mengerjakan satu kebaikan (sunah) pada bulan ini, seolah-olah ia mengerjakan satu kewajiban dibulan-bulan lain. Siapa yang mengerjakan ibadah wajib seakan-akan mengerjakan tujuh puluh kali kewajiban di bulan-bulan lain�. (Sahih Muslim dari Salman)

Marilah kita persiapkan mental, fikriyah, maupun ruhiyah, kita sambut dengan hati terbuka,  penuh gembira dan insya Allah dengan niat dan tekat yang kuat, untuk memperbanyak amal ibadah, sehingga tujuan ibadah ibadah puasa ini ,�la�allakum tattaquuna� (Mudah-mudahan kamu menjadi manusia takwa) akan dapat kita diraih.

Namun sebelum itu, tak lengkap rasanya jikalau saya tidak memohon maaf kepada sahabat semuanya, atas segala khilaf dan keselahan yang pernah terjadi. Semoga dengan permintaan maaf ini, membuat hati kita lebih lapang, dan tanpan beban untuk menyambut bulah penuh ampunan,

Sungguh cantik kain pelekat, dipakai orang pergi ke pekan,
Puasa Ramadhan semakin dekat, silap dan salah mohon dimaafkan.

Terangkai kata dalam bismillah,,
Terucap salam mengiringi doa,,
Ku hantur maaf diatas salah,,
Sambut ramadhan penuh berkah,,
Marhaban yaa ramadhan
Selamat menunaikan Ibadah Puasa 1432 H !!!
Continue Reading »

Rabu, 06 Juli 2011

Kisah Teladan Salahuddin Al-Ayyubi | Pemimpin Yang Bijaksana


Salahuddin Al-Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din yang mempunyai nama asli Yusuf bin Najmuddin dijuluki sebagai kesatria padang pasir terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Ia dipandang sebagai kesatria sejati baik oleh lawan maupun kawan karena soal kepiawaiannya dalam taktik pertempuran dan tentang kesalehan dan kemuliaan hatinya.. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib.
Gambar Kesatria Padang Pasir Salahuddin Al-Ayyubi
 Gambar Kesatria Padang Pasir Salahuddin Al-Ayyubi
Sebagian besar kisah Salahuddin Al-Ayyubi yang tersebar baik di Barat maupun di Timur dari sejarah Perang Salib yang panjang di abad ke-12 itu  adalah cerita tentang seorang yang pemberani dalam pertempuran, yang sebenarnya tak ingin menumpahkan darah. Dimana ketika Salahuddin Al-Ayyubi ingin merebut kembali Jerusalem di musim panas 1187. Tapi menjelang serbuan, ia memberi kesempatan penguasa Kristen kota itu untuk menyiapkan diri agar mereka bisa melawan pasukannya dengan terhormat. Dan setelah pasukan Kristen sudah siap dengan segala persenjatan dan pertahanan barulah Salahuddin Al-Ayyubi memerintahkan untuk berperang tapi akhirnya pasukan Kristenpun kalah juga. Kemudian setelah peperangan dimenangkan oleh pasukan Muslim dan banyak tawanan perang yang berhasil ditangkap tapi yang dilakukan Salahuddin Al-Ayyubi terhadap tawanan perang dan penduduk Nasrani bukanlah menjadikan mereka budak-budak. Salahuddin Al-Ayyubi malah membebaskan sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun 1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar.

Banyak kisah-kisah unik dan menarik tentang Shalahuddin al-Ayyubi yang layak dijadikan teladan, terutama sikap kesatria dan kemuliaan hatinya.
Kita tahu, bagaimana pemimpin pasukan Islam ini bersikap baik kepada Raja Richard berhati Singa yang datang dari Inggris untuk menghancurkan pasukan muslim. Tapi Ketika raja Richard sakit dalam pertempuran, Salahuddin Al-Ayyubi malah mengiriminya buah pir yang segar dingin dalam salju, dan juga seorang dokter. Lalu raja Richard pun tersentuh dan bersedia melakukan perdamaian yang ditandatangani pada 1 September 1192, dan pesta pun diadakan dengan berbagai pertandingan, dan orang Eropa takjub bagaimana agama Islam bisa melahirkan orang sebaik itu.

Salahuddin Al-Ayyubi sebenarnya tidak ingin ada pertumpahan darah atau peperangan karena dia pernah berpesan menjelang wafat kepada anaknya Az-Zahir : �Jangan Tumpahkan Darah, Sebab Darah yang Terpercik Tak Akan Pernah Tertidur."

Kita sekarang juga mungkin takjub bagaimana masa lalu bisa melahirkan orang sebaik itu. Terutama ketika orang hanya mencoba menghidupkan kembali apa yang gagah berani dari abad ke- 12 tapi meredam apa yang sabar dan damai dari sebuah zaman yang penuh peperangan. Bahkan ketika Salahuddin Al-Ayyubi wafat dan rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, karena hartanya banyak ia berikan kepada rakyatnya yang membutuhkan.

Ada orang yang baginya uang dan debu sama saja.�

Itulah kata-kata sebagai bukti Kezuhudan dan kesahajaan dari seorang Salahuddin Al-Ayyubi. Mungkin kata-kata mutiara inilah yang harus dipegang oleh para penguasa sekarang ini dan Kepemimpinan seperti Salahuddin Al-Ayyubi yang kita harapkan muncul dizaman millennium yang serba ambradul seperti ini, walaupun itu sebuah pengharapan yang hampir mustahil terwujud, tapi kita tetap berharap saja ada Salahuddin � Salahuddin baru yang akan memimpin dengan sebuah kebijaksanaan yang luar biasa. Kisah Kepemimpinan dan ke Suri Tauladannya masih tetap dikenang banyak orang tak terkecuali orang-orang barat baik itu melalui puisi, novel dan sebuah saksi sejarah.
Continue Reading »

Selasa, 05 Juli 2011

Analisa Pengendali Proportional (P) Pada Aplikasi Matlab


Pada postingan sebelumnya kita telah membahas bagaimana Membuat Pengendali / Controller PID pada Aplikasi Matlab. Tapi pada postingan kali ini kita khusus membahas tentang pengendali proportional (P) pada aplikasi matlab.
Contoh :
Suatu system control memiliki transfer fungsi / fungsi alih sebagai berikut :
Gambar Persamaan Fungsi Alih pada matlab




Ditanya bagaimana grafik respon yang dihasilkan jika pengendali Proportional Gain = 1, Gain = 5, Gain = 10 ???

Penyelesaian :
- Sekarang buka software matlab anda Buka Simulink dengan mengKlik tanda Simulink atau ketikkan simulink di command windows lalu enter > Setelah berhasil >File >New >Model.
  • Setelah itu rangkailah gambar seperti dibawah ini
Gambar Rangkaian Simulink Matlab dengan Nilai Proportional Gain = 1
 Gambar Rangkaian Simulink Matlab dengan Nilai Proportional Gain = 1

  • Kemudian Save dan Start Simulation (Ctrl+T).
-  Double klik scope pada gambar kemudian muncul gambar dan klik gambar teropong (Autoscale)
Gambar Grafik Respon yang dihasilkan pada matlab Gain = 1
 Gambar Grafik Respon yang dihasilkan pada matlab Gain = 1

- Untuk nilai proportional Gain = 5
Gambar Rangkaian Simulink Matlab dengan Nilai Proportional Gain = 5
 Gambar Rangkaian Simulink Matlab dengan Nilai Proportional Gain = 5
Gambar Grafik Respon yang dihasilkan pada matlab Gain = 5
 Gambar Grafik Respon yang dihasilkan pada matlab Gain = 5

- Untuk nilai proportional Gain = 10
Gambar Rangkaian Simulink Matlab dengan Nilai Proportional Gain = 10
 Gambar Rangkaian Simulink Matlab dengan Nilai Proportional Gain = 10
Gambar Grafik Respon yang dihasilkan pada matlab Gain = 10

Gambar Grafik Respon yang dihasilkan pada matlab Gain = 10

Kesimpulan :
Dilihat dari ketiga grafik hasil respon di atas maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengendali proportional memiliki karakteristik pengaruh pada sistem sebagai berikut :
�     Menambah atau mengurangi kestabilan
�     Dapat memperbaiki respon transien khususnya : rise time, settling time.
�     Mengurangi waktu naik, tidak menghilangkan Error steady state
Untuk menghilangkan Ess, dibutuhkan KP besar, yang akan membuat sistem lebih tidak stabil.
Continue Reading »

Senin, 04 Juli 2011

Puisi Untukmu Sahabat Sejati | Kumpulan Puisi Kahlil Gibran


Puisi Untukmu Sahabat Sejati karya Kahlil Gibran ini sangat menyentuh, saya rasa kita semua memiliki sahabat sejati yang selalu menemani kita dalam duka dan suka bahkan sahabat terkadang lebih mengerti tentang kita dari pada pacar sendiri. Sungguh sahabat sejati sangat berpengaruh dalam hidup kita dan akan menjadi kenangan yang tak pernah bosan untuk diceritakan. Persahabatan sejati layaknya arti kesehatan, Nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya. Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu, dan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
 gambar Puisi persahabatan sejati karya Kahlil gibran
 Gambar Sahabat - Sahabat Sejati

Puisi UntukMu Sahabat

Sahabatku adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari
dalam kesejukan

Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan

Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian

Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya

Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran

Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian

Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan

Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya

From : Dari Seorang Sahabat untuk Sahabat
 Gambar puisi sahabat - sahabat sejati yang tak lekang oleh<br /> waktu
 Gambar Persahabatan Sejati (Friends Forever)

Puisi Sahabat Karya Kahlil Gibran

Dan jika berkata,
berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata �tidak� di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata �ya�.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada �kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

By : Kahlil Gibran
Continue Reading »