Labels

Followers

Senin, 22 Maret 2010

KISAH ABDULLAH BIN UMAR DAN PENGGEMBALA DOMBA


Suatu hari,Abdullah bin Umar r.a. pergi ke Mekah. Waktu ia beristirahat di tengah perjalanan, datanglah seorang penggembala domba dengan piaraannya. Ibnu Umar berkata,

�Wahai Penggembala, saya mau membeli satu domba dari domba-domba yang engkau pelihara?�
�Saya hanyalah hamba sahaya yang tidak punya hak untuk menjual domba-domba ini. �Jawab penggembala.
�Katakan saja kepda tuanmu bahwa salah satu dombanya dimakan binatang buas. �Abdullah bin Umar r.a.memberi solusi.
Lalu Penggembala itu menjawab �Ya tuanku memang tidak tahu kalau saya berbohong, tetapi Bukankah ada ALLAH yang mengetahui segalanya?�

Mendengar perkataan penggembala tersebut Abdullah bin Umar r.a. meneteskan air mata. Keesokan harinya ia pergi ke tuan pemilik domba dengan maksud untuk memerdekakan penggembala itu. Tidak cuma itu, ia juga membeli domba-domba yang ada dan dihadiahkanlah domba-domba itu kepada si penggembala.

Barangsiapa meninggalkan keharaman karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan yang halal. Penggembala tersebut tidak mau menjual satu domba karena takut kepada Allah, namun akhirnya ia mendapatkan ganti domba dengan jumlah yang lebih banyak dan halal.


Lihat artikel yang terkait :
KISAH-KISAH KEPAHLAWANAN PARA SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW

Continue Reading »

KISAH RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA


Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau Rasulullah SAW wafat.

Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,
"anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya,
 "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah
lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a.

 Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya.
Ketika
Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a
 menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku",
jawab si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Lihat artikel yang terkait :
KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA

Continue Reading »